Pangkur; 6/25/2007 4:16:58 AM
MENULIS BERITA
Prinsip dasar penulisan
Setiap tulisan mengenai publik, mulai dari gagasan, kemudian melalui pengembangan, sampai pada naskah akhir, merupakan hasil dari beberapa tingkat keputusan. Mantan wartawan Wall Street Journal Rodald Buel mengatakan, jurnalisme mempunyai
Penugasan (data asignment): yang menentukan apa yang layak diliput dan mengapa?
Pengumpulan (data collecting): yang menentukan bila informasi yang dikumpulkan itu cukup?
Evaluasi (data evaluation): yang menentukan apa yang penting untuk dimasukkan dalam berita?
Penulisan (data writing): yang menentukan kata-kata apa yang perlu digunakan?
Penyuntingan (data editing): yang menentukan, berita mana yang perlu diberikan judul yang besar dan dimuat di halaman muka, tulisan mana yang perlu dipotong, cerita mana yang perlu diubah?
Proses penulisan
DeNeen L Brown dari Washington Post mengatakan, tulisan yang baik mensyaratkan penulisnya:
Menempatkan diri dalam cerita
Jujurlah dalam berbahasa
Menyesuaikan bahasa dengan peristiwanya (berita, seharusnya tidak lebih hebat,
dengan memanipulasi kata-kata, daripada kejadiannya sendiri.
Jangan mulai menulis dengan
Pengungkapan detail khusus, kutipan, statistik, catatan2 dan fakta
Biarlah fakta yang bercerita, bangunlah cerita dengan informasi
Petunjuk proses penulisan:
Ingat fokus
Berita harus memiliki gagasan utama. Letakkan fokus sebagai pegangan. Pilih hanya bahan yang ada hubungannya dengan fokus
Tulis banyak lead
Daripada berkutat mencari lead yang sempurna, lebih baik menulis beberapa lead. Kemudian teruskan menulis sisa beritanya. Pilih satu lead ketika selesai menulis.
Perbaiki kemudian
Jangan berhenti menulis jika terbentur pada kalimat atau paragraf yang rasanya tidak benar. Berilah tanda. Setelah selesai menulis, kembalilah dan perbaiki. Jangan melambat karena ingin sempurna selagi membuat konsep berita. Ingat akan kendala waktu (deadline).
Gunakan teknik tanya jawab
Ketika sedang menulis, apakah suatu paragraf membangkitkan pertanyaan yang perlu dijawab pada paragraf berikutnya? Coba mengantisipasi pertanyaan pembaca dan menjawabnya.
Baca keras-keras
Jika sedang berkutat dengan suatu kalimat yang rasanya tidak benar, bacalah keras-keras. Juga setelah selesai menulis. Akan terdengar bagian yang tidak cocok yang tidak tertangkap oleh mata. Perbaikilah.
Periksa akurasi
Baca ulang dan periksa nama, judul, tanda baca, dan kutipan-kutipan. Pastikan bahwa nama yang dihubungkan dengan suatu kutipan itu benar. Periksa juga salah ketik dan ejaan.
Bukan sekadar mengetik
Seorang wartawan menulis berita, bukan mengetik (writing is not typing).
Dengan menulis, Anda menggunakan semua daya pikiran dan perasaan. Anda menulis dengan hati. Semua gagasan, data yang dikumpulkan, anda tumpahkan dalam suatu konsep (draft). Konsep ini masih belum layak berita. Anda masih harus memperbaiki, menyunting, dan kalau perlu menambah serta menulis ulang agar akurat dan menjadi jelas bagi pembaca. Untuk pekerjaan mengedit inilah diperlukan pemikiran (you write with your heart, you edit with your brain). Semua usaha ini dijalanka agar berita yang disajikan menarik untuk dibaca, terutama dalam persaingan dengan media elektronik.
Pikiran jenih
Penulisan yang baik adalah menanggalkan setiap kalimat sampai pada komponen yang terbersih. Setiap kata yang tidak ada fungsinya, setiap kata atau kalimat panjang yang bisa dipendekkan, setiap kata tambahan yang mempunyai arti sama dengan yang sudah ada dalam kata kerja, setiap bentuk pasif yang membuat pembaca ragu tentang siapa yang berbuat apa, semua ini adalah pencemar yang melemahkan kekuatan suatu kalimat. Bagaimana melepaskan diri dari kekacauan ini? Jawabannya adalah pikiran kita harus bersih dari kekacauan. Pikiran jernih menghasilkan tulisan yang jelas, keduanya tidak bisa dipisahkan.
Fokus
Sebelum menulis berita, wartawan harus menentukan fokusnya dulu. Fokus ini merupakan intisari dari cerita yang akan ditulis.
Setelah mendapat fokus, wartawan harus memilih informasi yang akan mendukung gagasan dasar atau fokus itu. Informasi ini biasanya berisi keterangan yang menjawab keingintahuan atau pertanyaan pembaca setelah membaca fokus berita. Itulah kunci untuk mengorganisasi berita; ada awal yang disebut lead; ada pertengahan yang disebut tubuh (body) dan penutup (ending).
Lead: kalimat yang mengajak/mengusik pembaca agar mau melanjutkan baca. Isinya satu atau beberapa fakta dasar: siapa, apa, bila, di mana, mengapa, bagaimana, lalu apa (5w+1h), namun sekarang perlu ditambah unsur ‘’So What’’ yang menyelidiki kedalaman implikasi suatu peristiwa atau situasi. Kebanyakan peristiwa tidak berdiri sendiri, mereka berhubungan dengan perkembangan dan isu yang menjadi perhatian masyarakat.
Body: berisi fakta atau kutipan yang mendukung lead, termasuk menyebutkan (attribution) sumber informasi.
Ending: umumnya berisi kutipan sumber utama yang menyimpulkan isu keseluruhan, penjelasan mengenai tindakan selanjutnya atau fakta tambahan lain.
Kiss and tell
Bagi wartawan prinsip yang juga bisa dijadikan model adalah: menulislah untuk orang lain seperti anda menginginkan orang lain menulis untuk anda. David L Grey (profesor dalam bidang jurnalisme) merumuskan langkah penulisan dalam The Writing Process:
Pra-penulisan (konsep, observasi, mencek sumber, wawancara)
Penulisan
Penulisan ulang dan penyuntingan
Reaksi dan evaluasi
Buatlah melihat
Wartawan yang baik, apa pun latar belakang dan kepribadiannya harus mampu mencapai inti permasalahan suatu peristiwa dan kemudian menempatkan pembaca di
Rewriting
Sepuluh prinsip menulis
Usahakan agar kalimat rata-rata pendek
Kunci dari pernyataan ini adalah pada kata rata-rata. Panjang kalimat harus berbeda kalau ingin menyelamatkan pembaca dari kebosanan. Jangan menggempur pembaca terus menerus dengan kalimat yang membosankan dan berulang.
Pilih yang sederhana daripada yang kompleks
Di sini ditegaskan kata pilih. Prinsip ini tidak melarang penggunaan bentuk yang kompleks.
Pilihlah kata-kata yang lazim
Dalam menyampaikan pesan anda harus menghubungkan pikiran anda dengan pengalaman orang lain. Kata-kata yang pendek, sederhana yang lazim bagi setiap orang adalah yang terbaik. Hindari yang rumit, yang megah, yang genit dan yang berbunga-bunga
Hindari kata-kata yang tidak perlu
Bagian terbesar dari semua usaha dan penulisan jurnalistik diperlemah dengan kata-kata yang tidak berarti. Kata-kata demikian menjemukan pembaca dan memudarkan perhatian.
Beri kekuatan pada kata kerja
Kata kerja aktif yang kuat dalam penulisan akan memberikan lonjakan dan menahan perhatian pembaca, penggunaan kalimat aktif dinilai lebih langsung dan kuat daripada kalimat pasif. Penulis yang baik rajin mencari kombinasi kata-kata yang tepat dan kata kerja yang paling kuat.
Tulislah sebagaimana anda berbicara
Wartawan harus berusaha menghindari bahasa formal, yang kaku, terutama dalam lead. Ringkasan kekuatan dari berita ke dalam paragraf lead. Tetapi jangan hambat pembaca dengan akronim dan detail-detail tambahan.
Gunakan istilah yang bisa digambarkan oleh pembaca
Hindari penulisan yang samar! Wartawan olah raga yang sudah bertahun-tahun meliput pertandingan tenis tahu, misalnya apa yang disebut wildcard. Tapi wartawan tak boleh berasumsi bahwa semua pembaca tahu. Bila kata itu mau dipakai, maka harus ada penjelasan sehingga dapat dimengerti oleh semua pembaca. Mis: ‘’Gaby mendapat wildcard dalam pertandingan tenis Indonesian Open, yang berarti bahwa meskipun peringkatnya masih rendah dan karena itu harus mengikuti babak kualifikasi, namun ia mendapat fasilitas khusus untuk langsung masuk dalam babak utama untuk bertanding melawan unggulan ketiga, Amanda’’
Hubungkan dengan pengalaman pembaca anda
Suatu pernyataan yang diputus atau dipisah dari konteksnya adalah suatu bentuk yang mengambang. Harus ada referensi lain, suatu dasar yang memberikannya pegangan dan arti. Dan Anda tidak bisa menyerahkannya kepada pembaca dari apa yang ada di hadapannya untuk membangun dasar itu. Apa artinya bagi pembaca suatu penambahan anggaran
Gunakan sepenuhnya variasi
Setiap penulis, dengan cara ia menggunakan bahasa, mengungkap sesuatu tentang semangatnya, kebiasannya, kemampuannya, dan prasangkanya. Hal ini tidak bisa dielakkan dan memang menyenangkan. Semua penulisan adalah komunikasi; penulisan kreatif adalah komunikasi melalui pengungkapan, ini adalah ‘’diri’’ yang melepaskan diri ke keterbukaan. Tidak ada penulis yang bertahan lama incognito.
Menulislah untuk menyatakan, bukan untuk mempengaruhi
Tidak perlu memakai kata kata yang muluk untuk membuat orang terheran-heran atau kagum.
Gasik; 6/25/2007 6:07:17 AM
BUKU ACUAN:
Catatan-catatan Jurnalisme Dasar; Luwi Ishwara; Penerbit Buku Kompas Jakarta; Desember 2005
Vademekum Wartawan, Reportase Dasar; Parakitri T Simbolon; Kepustakaan Populer Gramedia
DLL
No comments:
Post a Comment